Senin, 14 Januari 2013

Bagaimana menghargai istri


Istri adalah perempuan yang telah dinikahi untuk menjadi pendamping hidup suami dalam suka ataupun duka. Peran istri dalam sebuah rumah tangga sangatlah penting. Maka dari itu hargailah setiap tindakan yang dilakukan istri (positif). Perempuantercipta dari tulang rusuk laki – laki, perempuan tidak untuk diperlakukan keras,melainkan untuk di rangkul atau dilindungi, disayangi. Seperti apa harusnya para suami memperlakukan istrinya? Buat para suami yang penyayang, mempunyai rasa kasih sayang yang ikhlas, yang tak lekang oleh waktu. Aku hanya bisa berpesan, hargailah istrimu, seperti kamu menuntut ingin dihargai oleh nya.

Ketika malam sudah beranjak mendapati subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istrimu yang sedang terbaring letih menemani bayimu. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh kepenatan karena seharian badannya tidak  berkesempatan untuk istirahat  sekejap saja Seandainya saja tidak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tidak ada lagi.
Kemudian, coba kamu (suami) bayangkanlah tentang esok hari. Jika kamu sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih istrimu barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya.Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya,

Saat seperti itu, apakah yang kamu pikirkan tentang dia?

Apakah kamu memimpikan tentang seorang yang akan akan berbicara lembut kepada anak-anaknya, sementara disaat yang sama kamu menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam berbicara, lulus dalam memilih setiap kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya. Ketika matanya yang mengantuk tidak juga memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak menjerit karena cubitannya yang bikin sakit.

Seorang istri shalihah memang tidak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepadamu.Sementara gejolak-gejolak jiwa memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tidak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tidak pernah kamu akui keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.
Apabila kamu inginkan ibu anak-anakmu selalu lembut dalam mengasuh, lakukan tindakan – tindakan sebagai berikut:
  • ·         nasehat 
  • ·         kehangatan  agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari.
  • ·         Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih agung.
  • ·         ketulusan yang harus kamu usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap mememilki energi untuk tersenyum kepada anak-anakmu, sepenat apapun ia.
  • ·         Pengakuan, meskipun ia tidak akan pernah menuntut.

Ingat kembali ketika Rasulullah SAW berpesan tentang istri.
“wahai manusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah.” kata Rasulullah SAW melanjutkan. ” kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan khitan Allah. Takutlah kepada Allah dalam mengurusi istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik.”

Kamu telah mengambil istrimu sebagai amanah dari Allah. Kelak kamu harus melaporkan kepada Allah SWT bagaimana kamu menunaikan amanah dari-Nya. Apakah kamu mengabaikannya sehingga guratan-guratan dengan cepat menggerogoti wajahnya, jauh awal dari usia yang sebenarnya? Ataukah, kamu sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri.


-----



Bawakan istrimu perhiasan agar ia senang.
Bila istrimu marah, bawakan sesuatu yang ia sukai. Kalian harus tahu, bahwa kalian tidak boleh melukai istrimu!. Buatlah mereka selalu senang denganmu, jika tidak, bila kalian pulang kerumah, maka mereka akan pergi. Kalian mengerti !. Jagalah agar mereka selalu senang pada kalian, maka mereka akan mebalasnya dengan kebahagiaan juga.

Wanita sebenarnya diuntungkan, baik di kehidupan di dunia maupun di kehidupan selanjutnya. Mengapa??. Karena mereka tidak akan diberi pertanyaan. Di Hari Perhitungan, semua wanita yang bersuami akan datang bersama suaminya. Bila suaminya masuk surga maka mereka akan ikut dan tidak ada pertanyaan untuknya. Tetapi si suami akan diberikan berbagai macam pertanyaan . Apakah kalian mengerti!!.

Dengan menunjukkan passport di pintu surga, istrimu juga akan ikut bersamamu. Allah swt akan bertanya, " Apakah ini istrimu", maka kalian akan berkata "Ya, ini istriku". "Apakah engkau puas dengannya?". Jika kalian menjawab," Ya, aku puas dengannya " , maka Allah swt akan berkata," Bawa dia dan masuklah ke surga". Tetapi jika kalian berkata, bahwa aku tidak puas dengannya karena ia terlalu banyak bicara dan sebagainya, maka Allah akan berkata," Berhenti! . "Mengapa engkau tidak puas dengan istrimu?". Karena istrimu adalah menjadi penghalangmu dengan neraka. Jika istrimu tidak bersamamu maka kalianpun sudah masuk neraka. Oleh sebab itu para istri lebih berharga dari dirimu.

Jika para istri kalian tidak berlaku sebagai penghalang, maka kalian semua sudah masuk neraka. Tak ada yang akan mengeluarkan kalian dari neraka kecuali istri kalian, karena mereka adalah perlindungan kalian. Jika kalian pergi kerja , ambilah tangannya dan ciumlah, lakukan hal yang sama di malam harinya. Kalian harus memperlakukan istri kalian dengan sangat lembut. Ini adalah kebenaran!!. Untuk itu pula kalian harus menjaga hak-haknya. Apalagi karena kalian sering kali bertindak kasar terhadap mereka, atau membatasi hak mereka, padahal setiap orang harus memperoleh hak-haknya.

Allah swt akan bertanya," Mengapa kalian tidak puas dengan istri kalian?. Istrimu adalah penghalang antara dirimu dengan neraka. Bukankah dia yang memelihara rumahmu, memasak untukmu, mencuci dan merawat anakmu," Allah berkata. Sebenarnya menurut syariah tidak ada kewajiban bagi perempuan untuk melakukan apapun, suamilah yang harus melakukannya, mencuci pakaian, merawat anak dan membersihkan rumah.

Dalam syariah Allah swt bahkan tidak memerintahkan seorang ibu untuk menyusui bayinya. Tugas ini merupakan kewajiban suami untuk membayarnya, dan tugas suami yang harus menjaganya. Apakah kalian para suami telah memberikan penghargaan terhadap istrimu?. Untuk setiap anak yang telah ia lahirkan, maka kalian harus memberikan penghargaan kepadanya.

Ketika istrimu menyusui bayimu, maka kalian harus membayarnya dan bukan malah berkata , sudah kewajiban kamu harus melakukannya. Jangan memerintahkan mereka untuk bekerja diluar rumah!. Tuhan memberikan peran bagi istri hanya sebagai penghalang antara kalian para suami dengan yang haram, itulah tugasnya istri.

Selain itu semua pekerjaan menjadi tanggung jawab suami. Tetapi saat ini para istri kalian melakukan semua pekerjaan rumah tangga, menyusui anak kalian, terkadang juga harus bekerja diluar rumah dan tahukan kalian mereka melakukan semua pekerjaan itu secara suka rela karena rasa penghargaannya terhadap kalian para suami, karena rasa cinta dan kasih yang demikian besar.

Apakah kalian pernah membersihkan rumah dan menjaga anak-anak kalian?!....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar